Indofood bayar hutang Rp 4,065 Triliun

Written By chaello on Jumat, 14 Oktober 2011 | 22.46

Add caption

PT Indofood CPB Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) sekitar 50 persen atau Rp4,065 triliun untuk melunasi utang.

"Pelunasan utang ini sesuai dengan prospektus rencana penggunaan dana IPO di mana sebagian besar untuk pelunasan utang," ujar Direktur ICBP Hendra Wijaya di Jakarta, Sabtu.

Ia mengakui perseroan berhasil meraup dana IPO sekitar Rp6,086 triliun, yang akan digunakan untuk melunasi utang dan belanja modal. Namun, belanja modal yang sekitar Rp2,021 triliun menurut prospektus penawaran awal belum direalisasikan.

"Artinya, dana IPO yang masih tersisa sekitar Rp2,021 triliun dan akan digunakan untuk `capex` (belanja modal) kami," imbuhnya.

Dalam prospektus yang diterbitkan hingga Desember 2010, disebutkan penggunaan dana IPO perseroan akan dialokasikan untuk pelunasan utang sekitar 67 persen atau sebesar Rp4,1 triliun kepada pemegang saham. Dengan demikian, dana yang digunakan untuk membayar utang ini dapat mengurangi beban bunga utang sebesar 6-7 persen per tahun.

Produsen makanan dalam kemasan ini direncanakan menganggarkan "capex" sekitar Rp954 miliar, sedangkan untuk utang jangka pendek perseroan memiliki kewajiban kepada beberapa bank sekitar Rp1,1 triliun.

Emiten ke-14 yang listing 2010 tercatat sebagai saham terbesar tahun itu, yang telihat dari sisi kapitalisasi pasar dengan melepas 1,17 miliar lembar saham setara dengan 20 persen dari total modal disetor.

Pada semester I-2011, laba bersih ICBP melonjak 23,7% menjadi Rp990 miliar bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp800,2 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh naiknya kinerja penjualan sekitar 5,7 persen menjadi Rp9,42 triliun.

Divisi mi instan dan susu berkontribusi terbesar terhadap penjualan, yaitu masing-masing 68 persen dan 19 persen. Sementara, tiga divisi lainnya, yaitu penyedap makanan menyumbang 4 persen, makanan ringan 6 persen, serta nutrisi dan makanan khusus menyumbang 3 persen terhadap penjualan bersih konsolidasi.

0 komentar:

Posting Komentar